Selasa, 17 Januari 2012

Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Kemiskinan

Ilmu Pengetahuan adalah suatu proses pemikiran dan analisis yang rasional, sistematik, logik dan konsisten.
Langkah-langkah memperoleh ilmu dan objek ilmu meliputi rangkaian kegiatan dan tindakan :
1.    Pengamatan yaitu suatu kegiatan yang diarahkan kepada fakta yang mendukung dengan cara berpikir analisis, sintesis, induktif dan deduktif.
2.    Yang terakhir ialah pengujian kesimpulan dengan menghadapkan fakta-fakta.
Teknologi merupakan hasil dari ilmu pengetahuan. Teknologi mempermudah kehidupan manusia tetapi mempunyai dampak sosial yang sering lebih penting artinya daripada kehebatan teknologi itu sendiri.
Kehebatan teknologi itu sendiri : Dalam konsep yang pragmatis dengan kemungkinan berlaku secara akademis dapatlah dikatakan, bahwa ilmu pengetahuan (body of knowledge) dan teknologi sebagai suatu seni (state of art) yang mengandung pengertian berhubungan dengan proses produksi. Menurut Sastrapratedja (1980) memiliki ciri-ciri :
•    Rasionalitas, artinya tindakan spontan oleh teknik diubah menjadi tindakan yang direncanakan dengan perhitungan rasional
•    Artifisialitas, artinya selalu membuat sesuatu yang buatan tidak alamiah
•    Otomatisme, artinya dalam hal metode, organisasi dan rumusan dilaksanakan serba otomatis.
•    Teknis, berkembang pada suatu kebudayaan.
•    Monisme, artinya semua teknis bersatu, saling berintekasi dan saling bergantung.
•    Universalisme, artinya teknik melampaui batas-batas kebudayaan dan ideologi,bahkan dapat menguasai kebudayaan
•    Otonomi , artinya teknik berkembang menurut prinsip-prinsip sendiri

Hubungan antara Teknologi dan Kemiskinan
Kemiskinan lazim dilukiskan sebagai kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok.
Garis kemiskinan, menentukan batas minimum pendapatan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pokok, bisa dipengaruhi oleh 3 (tiga) hal, yaitu :
•    Persepsi manusia terhadap kebutuhan pokok yang diperlukan.
•    Posisi manusia dalam lingkungan sekitar.
•    Kebutuhan objektif manusia untuk bisa hidup secara manusiawi
Pendapatan yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan baik kebutuhan primer, sekunder, maupun tersier dipengaruhi oleh tempat serta kedudukan dimana ia bekerja.
Semakin baik tempat ia bekerja dan semakin tinggi kedudukannya maka akan semakin tinggi pula pendapatan yang diterimanya.
Untuk mendapatkan pekerjaan yang baik atau layak diperlukan keterampilan dan penguasaan terhadap teknologi yang ada, yang akan mempengaruhi kedudukan seseorang didalam perusahaan tersebut. Untuk menguasai teknologi dan ilmu pengetahuan tersebut, diperlukan proses pendidikan yang panjang dan biaya yang cukup mahal, karena semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin banyak pula ilmu yang ia dapat dan dari ilmu yang ia peroleh dapat digunakan untuk membuat teknologi atau sekedar sebagai pemakai teknologi. Kendalanya adalah tidak semua orang dapat  memperoleh pendidikan karena keterbatasan ekonomi, sehingga orang-orang yang pendidikannya kurang memperoleh pekerjaan seadanya atau serabutan sehingga pendapatan yang diperoleh pun semakin kecil dan tidak dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan primernya. Pemerintah seharusnya turun tangan dalam masalah ini, sehingga orang-orang yang tidak mampu mendapat  pendidikan yang layak bantuan dapat berupa sekolah gratis  pemberian subsidi bagi orang-orang yang tidak mampu, serta mengajarkan keterampilan kepada mereka, sehingga angka kemiskinan di negara ini dapat menurun.







































Tidak ada komentar:

Posting Komentar